5 Dosa Besar Pembuat Presentasi Pembelajaran

5 Dosa Besar Pembuat Presentasi Pembelajaran
Metode pembelajaran aktif berbasis ICT adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh pendidik/guru di era ini. Berbagai aspek keterampilan yang harus dikuasai pendidik sebaiknya juga sudah berbasis ICT. Anak-anak sekarang akan mudah bosan dan tidak tertarik dengan belajar karena faktor metode dan strategi yang diberikan guru. Strategi pembelajaran aktif dapat diciptakan dengan mudah jika guru memang bertekad dan peduli dengan anak didiknya.

Media pembelajaran berbasis komputer merupakan aksi nyata bagi guru yang sudah melek akan teknologi. Namun guru atau dosen yang membuat media pembelajaran berbasis komputer lebih seringnya hanya membuat media pembelajaran yang tak ubahnya makalah digital. Hal itu disebabkan karena guru atau dosen tidak menguasai kecanggihan tool yang mereka pakai. Maka mereka hanya membuat sekedarnya, bukan berbasiskan aspek-aspek media yang seharusnya. Sebagai seorang guru yang baik alangkah baiknya dalam membawakan media presentasi pembelajaran untuk memperhatikan aspek-aspek media yang seharusnya, seperti media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diberikan. Banyak dosa besar yang dilakukan oleh guru atau dosen dalam penggunaan presentasi media pembelajaran, 5 diantaranya dosa besar yang umum terjadi adalah:

1. Media pembelajaran tidak komunikatif dan interaktif

Media pembelajaran yang komunikatif dan interaktif merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Pembelajaran komunikatif dan interaktif adalah pembelajaran yang merangsang siswa untuk menemukan masalah pada materi yang diberikan kemudian tertarik untuk bertanya dan bisa menemukan jawaban sendiri dari pertanyaan mereka. Menurut Faire dan Cosgrove dalam Harlen (1996: 28) tahapan model pembelajaran interaktif terdiri dari persiapan pengetahuan awal, kegiatan eksplorasi, pertanyaan siswa, penyelidikan, pengetahuan akhir dan refleksi.

Guru yang tidak mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa dan tidak bisa menciptakan kelas yang aktif, siswa tidak ada yang bertanya dan tidak tertarik dengan pelajaran, meskipun guru tersebut telah menggunakan media dan melakukan presentasi yang sedemikan rupa, maka guru itu telah melakukan dosa besar dalam pembuatan presentasi pembelajaran.
2. Guru tidak menguasai media pembelajaran yang digunakan

Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam belajar, tetapi apa jadinya jika alat bantu tersebut tidak membantu. Salah satu sebabnya karena guru tidak menguasai bagaimana cara penggunaan media tersebut, mungkin karena persiapan yang kurang, atau membuat media pembelajaran dari hasil meniru orang lain tanpa tahu bagaimana cara mengoperasikannya. Kesalahan fatal jika hal tersebut benar-benar terjadi.

Guru kreatif yang berwawasan ICT tentu bisa menciptakan media pembelajaran yang berbasis teknologi. ICT sebagai suatu media dalam pendidikan mempunyai sebuah kecenderungan yang mampu mendorong minat siswa dan memberi manfaat terhadap proses belajar. Namun perkembangan ICT yang begitu pesat harus diimbangi dengan SDM dan keahlian dengan membuat strategi pembelajaran aktif. Jadi SDM dalam hal ini adalah sumber daya dan keahlian guru dalam membuat strategi pembelajaran aktif atau penguasaan media.

3. Presentasi media pembelajaran hanya berupa makalah yang ditampilkan

Presentasi media pembelajaran hanya berupa makalah yang ditampilkan tanpa ada objek, audio visual, dan pendukung lainnya. Jika demikian maka sama saja tidak menggunakan media. Yang perlu diperhatikan adalah media merupakan alat bantu untuk memudahkan penyampaian materi, memudahkan siswa dalam menangkap suatu hal dan tentunya meningkatkan minat siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Presentasi agar tidak terkesan hanya membacakan makalah saja, maka buatlah media tersebut lebih simpel dan berikan poin-poinnya saja. Misalnya dengan menggunakan power point, biasanya materi yang dituangkan pada slide power point terlalu banyak sampai keluar dari batas slide, padahal yang efektif hanya poin-poinnya saja.

Agar siswa lebih mudah dalam memahami materi berikan objek, audio visual atau video yang berkaitan dengan materi. Karena manusia sebagai makhluk visual lebih tertarik dengan aneka tampilan gambar, suara atau video maka, maka ketika membuat media presentasi pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan kualitas materi ajar sehingga lebih baik lagi.

4. Guru hanya membacakan “makalah yang ditampilkan”

Hal ini terjadi biasanya karena guru tersebut tidak menguasai materi presentasi pembelajaran yang akan diberikan. Penguasaan materi merupakan sebuah hal yang mutlak ketika seorang guru akan mengajar, dan tentunya harus memiliki keingintahuan yang besar untuk mengembangkan kemampuan diri. Jika guru saja tidak menguasai materi bagaimana akan memahamkan anak didiknya. Dan lebih parahnya lagi jika guru hanya seperti membaca dan terlihat sangat kurang siap untuk mengajar, siswa akan meremehkan kemampuan guru tersebut dan tentunya malas untuk memperhatikan pelajaran. Untuk mencegah hal ini terjadi, minimal kuasai materi yang saat itu akan dipresentasikan dan bawalah buku atau sumber yang berkaitan dengan bahan ajar.

5. Guru cepat merasa puas dengan media pembelajaran yang telah dipresentasikan

Menumbuhkan minat belajar siswa merupakan salah satu tujuan utama media pembelajaran digunakan. Ketika seorang guru berhasil dalam pembuatan media pembelajaran, terlihat menarik dan memudahkan siswa dalam belajar, tidak baik jika langsung merasa puas dan berhenti sampai di situ saja. Memang media menarik dan memahamkan namun jika tidak memotivasi itu namanya belum optimal. Media pembelajaran yang baik tentunya mempunyai pengaruh yang baik pula.

Ke-5 dosa besar di atas yang sering terjadi pada proses pembelajaran sebaiknya bisa diminimalisir dengan solusi-solusi yang sudah diberikan. Guru kreatif dan menjadi inovator pendidikan pastinya akan menghindari 5 kesalahan fatal di atas. Guru yang berinovasi dalam dunia pendidikan tentunya juga akan melek teknologi mengingat dunia anak sekarang tidak terlepas dari teknologi modern.

Pendidikan saat ini tidak bisa terlepas dari Teknologi Informasi dan Komunikasi. ICT tidak lagi menjadi asing dalam dunia pendidikan tetapi menjadi hal penting dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Bahkan pemanfaatan media ICT dalam dunia pendidikan tidak selayaknya lagi hanya dimaknai sebagai alat bantu, namun sebagai sebagai suatu kebutuhan agar penyampaian materi lebih menarik. Sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan mampu memberi stimulus kepada anak didik untuk menyerap materi. 
sumber gambar: mustofathovids.wordpress.com
lamperan.net

0 komentar:

Posting Komentar