Media untuk Belajar Menyenangkan dan Hasil Memuaskan

Media untuk Belajar Menyenangkan dan Hasil Memuaskan
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa, antara si pemberi dan penerima atau lebih baiknya saling bertukar pikiran, tidak hanya guru melulu yang memberi. Dalam kegiatan belajar tersebut sering terjadi kegagalan komunikasi, materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat dipahami oleh siswa dan bahkan salah paham dengan materi yang disampaikan. Untuk meminimalisir kegagalan komunikasi guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar. Dengan penggunaan media tidak hanya akan membantu komunikasi, tapi belajar akan menyenangkan dan hasilnya bisa memuaskan.

Penerimaan ilmu pengetahuan siswa yang hanya melalui teori saja tanpa pengalaman langsung akan sulit diterima dan terkadang menimbulkan salah persepsi, berbeda dengan siswa banyak dilibatkan dalam kegiatan yang mengharuskan beraktivitas, akan mudah menangkap isi tujuan dari materi yang disampaikan. Berbagai macam media dan banyak pula manfaat dari penggunaan media selain melancarkan komunikasi guru dan siswa diantaranya yaitu:

1. Media pembelajaran dapat membantu siswa memperoleh pengalaman belajar dengan cara melibatkan siswa ke dalam praktek nyata seperti yang telah dipaparkan di awal.

2. Untuk memotivasi belajar dan menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran. Materi yang diberikan terkadang memang terkesan menjenuhkan dan cara penyampaiannya yang monoton membuat siswa menjadi tidak semangat dalam belajar sehingga pada situasi ini media akan sangat berperan penting.
3. Perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang, sosial ekonomi siswa dapat mengganggu proses belajar, sehingga pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Maka solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan media.

4. Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran dan ide-ide baru secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar. Semisal siswa diputarkan film atau video tentang suatu peristiwa, kemudian rangakain dan urutan peristiwa yang mereka saksikan dari film atau video dapat dipelajari siswa secara berkesinambungan.

5. Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan siswa agar berusaha untuk belajar secara otodidak berdasarkan pengalaman dan realita.

6. Untuk meminimalisir terjadinya verbalisme dalam pengajaran, tidak hanya dalam bentuk tertulis atau lisan saja tetapi ada bentuk nyatanya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran.

7. Media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalkan; obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, film, atau model lain; kemudian obyek yang terlalu kecil bisa dibantu menggunakan proyektor; peristiwa masa lampau dapat ditampilkan dengan foto maupun pemutaran video, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan disusun secara sistematik agar media pembelajaran tersebut efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian tidak asal dan sembarangan dalam pemanfaatan media tetapi terdapat cara dan pola pemanfaatan media pembelajaran. Pemanfaatan media (1) di dalam kelas, maksudnya media pembelajaran yang dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas, (2) di luar kelas, yaitu pemanfaatan media pembelajaran secara bebas yang digunakan tidak diharuskan kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan oleh pembuat atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu, (3) pemanfaatan media pembelajaran secara perorangan, kelompok atau massal, penggunaan media harus diperhatikan penyediannya untuk perorangan atau kelompok. Media pembelajaran menurut Kemp & Dayton (1985:28) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu, memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi.

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.

Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.

Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

sumber gambar: ugm.ac.id
lamperan.net

0 komentar:

Posting Komentar