Guru sebagai Pelopor Model Pembelajaran yang Inovatif


sumber gambar: Belajar0101.wordpress.com
Model pembelajaran yang menjadi kebutuhan akan adanya proses pendidikan yang semakin sempurna menuntut seluruh komponen yang terkait untuk terus mengembangkan pembelajaran inovatif. Terutama karya inovatif guru yang pasti ditunggu-tunggu oleh civitas pendidikan baik pemegang kebijakan maupun peserta didik. Di era teknologi ini, pengetahuan dan informasi mudah sekali didapatkan, dikembangkan kemudian disebarluaskan, jadi tidak bisa menjadi alasan untuk tidak bisa menciptakan pembelajaran inovatif terutama seorang pelaksana atau guru.

Pembelajaran inovatif menunjukkan kualitas pendidikan. Dan kualitas pendidikan ditentukan oleh sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Jadi seorang guru yang profesional tidak berhenti pada pengelolaan peserta didik saja, namun lebih dari itu, misalnya menjadi motivator untuk anak didiknya, dengan cara menciptakan pembelajaran yang inovatif, agar proses pembelajaran berlangsung menyenangkan. Karena proses pembelajaran yang menyenangkan bagian dari proses belajar yang memudahkan dalam memahami materi pelajaran. Di masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut seorang pendidik untuk menguasai berbagai macam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat dan sumber belajar. Karya inovatif guru dapat diwujudkan dengan pemanfaatan teknologi. Seberapa besar kepedulian guru terhadap pemahaman peserta didik ditunjukkan dengan cara mengajarnya, metode pembelajaran yang digunakan, cara penyampaian materi, dan penggunaan media pembelajaran.
Model pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang inovatif. Pada dasarnya seorang guru harus bisa berkomunikasi dengan peserta didik, oleh karena itu ia harus mempunyai ide gagasan untuk berkomunikasi dengan peserta didik yang sudah mengikuti perkembangan zaman. Ide gagasan tersebut merupakan karya inovatif guru yang bisa berbentuk sebuah media pembelajaran. Di samping itu guru perlu mempunyai pemahaman tentang bagaimana penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien. Media pembelajaran yang baik harus mempunyai konsep dan manfaat untuk menunjang proses pembelajaran secara keseluruhan, membuat penyajian menjadi lebih konkrit, menjadikan proses komunikasi lebih interaktif, hasil pembelajaran yang mudah disimpan dan bisa dipelajari lagi sewaktu-waktu, serta meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan potensi.

Contoh inovasi yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik profesioanl adalah dengan penggunaan media, salah satu software multimedia yang saat ini sedang banyak dikembangkan oleh instansi pendidikan sebagai multimedia pembelajaran adalah software Lectora Inspire. Tahukah Anda? Software Lectora Inspire ini merupakan perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation, sebuah perusahaan dari Australia. Lectora diproduksi dan dirilis tahun 1999 oleh Trivantis Corporation yang didirikan oleh Timothy D. Loudermilk. Satu tahun setelahnya yaitu tahun 2000 Lectora Inspire menjadi software pertama sebagai sistem authoring AICC yang bersertifikat di pasar. Pencapaian luar biasa ini menjadikan Lectora semakin mendapatkan kredibilitas untuk penerimaannya dalam industri e-learning. Tahun-tahun berikutnya Trivantis terus mengembangkan versi baru dan fitur baru yang mendukung pengembangan produknya sehingga ada berbagai macam versi seperti Lectora Inspire, Lectora Talent Management, Lectora Publisher, Lectora Online, Lectora Mobile, dan Snap! By Lectora. (Sholeh Fasthea: 2013)

Software Lectora Inspire adalah salah satu multimedia yang dapat digunakan pendidik yang berkeinginan untuk mengembangkan kemampuannya dalam proses pendidikan yang semakin menuntut kesempurnaan seluruh elemen pendidikan untuk menjadi pendidik profesional masa depan yang cakap dan tangguh menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran dan pendidikan.

Inovasi pendidikan akan terjadi jika memang seluruh civitas pendidikan tururt andil dalam proses pelaksanaannya. Seperti yang telah dipaparkan di atas, untuk pelaksana yaitu guru yang ditunggu-tunggu karya inovatifnya, kemudian lembaga pendidikan yang menyediakan fasilitas guna mendukung aplikasi wujud nyata karya guru kepada peserta didik, dan masih banyak lagi. Pepatah lama mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, memang benar adanya tetapi jika seorang guru tersebut peduli dengan situasi kondisi peserta didik, guru yang tidak hanya mengajar dan merasa sebagai satu-satunya sumber belajar, namun menyampaikan materi dengan cara yang memahamkan peserta didik dan memberi kesempatan untuk belajar dengan mencari sumber lain, melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak menjemukan, dan guru yang selalu berkarya mengikuti perkembangan zaman.

0 komentar:

Posting Komentar