Teknologi dan Dunia Anak

Teknologi dan Dunia Anak
Dunia anak sebelum mengenal teknologi, internet, game dan sejenisnya lebih terasa kebersamaannya dengan berbagai permainan yang mereka mainkan. Petak umpet, engkling, betengan dan sebagainya. Mungkin tidak semua beranggapan sama dengan pernyataan tersebut, namun dulu anak-anak bermain tidak harus ketat dengan pengawasan orang tua, berbeda dengan masa kini yang pergaulan semakin tidak karuan dan memprihatinkan. Bagaimana tidak? Anak-anak sekarang sudah menonton film dewasa, menyanyikan lagu-lagu dewasa, bergaul dengan sembarangan orang, dan itu tanpa sepengetahuan orang tua. Lebih mirisnya lagi meskipun orang tua mengetahui anaknya berbuat demikian terkadang malah membiarkannya bahkan mengizinkannya dengan berbagai alasan yang tidak penting. Biar anaknya tidak ketinggalan zaman lah, biar kekinian, mumpung masih muda dan alasan-alasan tidak penting lainnya.

Namun bukan berarti anak zaman sekarang harus kembali dengan pola bermain anak dulu. Di era teknologi ini orang tua harus semakin bijak. Teknologi dan pendidikan anak harus balance, maksudnya kemajuan teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk pendidikan anak. Jangan menyediakan produk teknologi anak tanpa pengawasan orang tua, semisal memfasilitasi telepon genggam untuk dibawa ke sekolah. Kemungkinan besar anak-anak akan mendownload game kemudian memainkannya tanpa peduli waktu dan kecanduan. Menonton video-video yang tidak seharusnya ditonton. Nah, sebagai orang tua yang bijak harus mampu memilih produk teknologi untuk anak.

Cara menjaga anak dari dampak negatif teknologi dapat dilakukan dengan memberi pendidikan lebih dini, menceritakan hal-hal baik yang bisa dilakukan dengan produk teknologi. Pendidikan pada usia dini tidak harus dilakukan dengan pendidikan formal, orang tuapun bisa melakukannya. Alummu madrasatul ula, ibu merupakan pendidikan awal bagi seorang anak. Karena jika pendidikan terlambat diberikan, anak-anak akan sulit untuk keluar dari kenyamanan yang sedang mereka alami. Semisal anak sudah terbiasa sepulang sekolah ngegame hingga larut malam, kemudian orang tua menasehati ketika itu sudah menjadi kebiasaan, maka yang terjadi kemungkinan besar anak akan acuh dengan nasehat tersebut bahkan membangkang. Berbeda jika nasehat diberikan lebih dini.

Pengawasan memang baik untuk menjaga pergaulan anak-anak, tetapi terlalu protective juga tidak baik untuk kenyamanan seorang anak. Di atas telah dipaparkan mengenai orang tua yang membebaskan anaknya dalam bermain, nah sekarang pengawasan yang terlalu ketat tidak baik pula karena akan menghilangkan dunia anak. Euforia teknologi bisa diberikan secara bijak demi masa depan anak.

Masa depan anak yang diinginkan orang tua tentunya masa depan cemerlang. Bagaimana hal itu bisa terjadi jika orang tua tidak bijak dalam mendidik anak-anaknya. Di era teknologi akan lebih mudah dalam mendidik anak dan tentunya dampak negatif akan lebih mudah juga terjadi. Dalam pengawasan anak tidak perlu protective, berikan kebebasan bermain namun berikan batasan juga. Anak ceria akan berpengaruh ketika dia beranjak dewasa. Jadi, biarkan anak-anak tetap dalam dunianya namun tetap dalam pengawasan.

0 komentar:

Posting Komentar