Jangan Abaikan Anak-anak yang “Berbeda”

Nasib semua orang memang berbeda-beda. Sungguh beruntung orang tua yang memiliki anak yang sehat, aktif, cerdas dan selalu ceria. Namun tidak sedikit pula yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Penanganan pertama yang paling utama adalah sebagai orang tua baik tentunya menerima kenyataan dan ikhlas. Anak berkebutuhan khusus yang dimaksud di sini adalah anak yang tumbuh kembangnya abnormal. Disebut abnormal karena memang memiliki beberapa perbedaan dari anak normal pada umumnya.  Pertama, anaknya dalam perkembangannya memiliki distress. Kedua, kondisi ini menganggu anak dalam proses belajar, bersosialisasi dan bermain. Ketiga, anak beresiko untuk memiliki gangguan yang lebih berat dan masalah yang lebih setiap harinya. Menurut pendapat seorang psikolog, jika ketiga hal tersebut dimiliki oleh anak maka anak tersebut dapat dikatakan abnormal. Dengan begitu anak abnormal juga memiliki kebutuhan yang berbeda dari anak lainnya. Kebutuhan khusus dalam pola pengasuhannya, pendidikan, belajar dan lain sebagainya. Nah yang paling utama adalah pada orang tuanya, mereka harus bisa menerima bahwa anaknya berbeda dengan yang lain dan tentunya memiliki perbedaan pula dalam pola asuhnya, pendidikan serta cara belajarnya. Jika memang belum bisa menerima maka dianjurkan untuk konseling dulu pada pakarnya. Konseling keluarga yang paling utama. Manusiawi jika orang tua perasaannya hancur karena buah hatinya termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Mau tidak mau harus menerima kenyataan itu, karena lebih cepet penerimaan maka lebih cepat pula untuk penanganannya. Pihak keluarga lainnya pun harus melakukan hal yang sama bukan hanya orang tua saja, kakak, adek, orang-orang di sekitarnya. Langkah selanjutnya adalah carilah pakar yang sesuai dengan kebutuhan sang anak. Keluarga juga harus bersikap terbuka dan lebih banyak mencari tau tentang anak berkebutuhan khusus, semisal browsing internet atau bertanya pada yang lebih tau. Datanglah ke psikolog untuk menindak lanjuti kebutuhan khusus yang lebih baik. Ikutilah saran-saran dari pakar psikolog. Semisal dalam pemilihan sekolah tentunya tidak sembarangan. Pemilihan sekolah yang tepat untuk anak yang berkebutuhan khusus ini dilakukan demi anak agar kemampuannya bisa berkembang secara optimal dan mandiri. Kemudian jangan lupa bahwa anak berkebutuhan khusus ini tidak mampu bersosialisasi dengan baik, tapi biasakan anak untuk bertemu dengan orang lain. Langkah demi langkah yang dilakukan mungkin dirasa melelahkan jika tidak berjalan lancar sesuai yang direncanakan. Tetapi hal ini merupakan cara bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada kita. Lihatlah ke bawah untuk bersyukur dan lihatlah ke atas agar termotivasi. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan di atas kemampuan kita. Jadi, bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus, bantulah mereka untuk menjalani kehidupan yang normal sebagaimana mestinya. Kurang di mata manusia belum tentu kurang juga di mata Allah.
Nasib semua orang memang berbeda-beda. Sungguh beruntung orang tua yang memiliki anak yang sehat, aktif, cerdas dan selalu ceria. Namun tidak sedikit pula yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Penanganan pertama yang paling utama adalah sebagai orang tua baik tentunya menerima kenyataan dan ikhlas. Anak berkebutuhan khusus yang dimaksud di sini adalah anak yang tumbuh kembangnya abnormal. Disebut abnormal karena memang memiliki beberapa perbedaan dari anak normal pada umumnya.

Pertama, anaknya dalam perkembangannya memiliki distress. Kedua, kondisi ini menganggu anak dalam proses belajar, bersosialisasi dan bermain. Ketiga, anak beresiko untuk memiliki gangguan yang lebih berat dan masalah yang lebih setiap harinya. Menurut pendapat seorang psikolog, jika ketiga hal tersebut dimiliki oleh anak maka anak tersebut dapat dikatakan abnormal. Dengan begitu anak abnormal juga memiliki kebutuhan yang berbeda dari anak lainnya. Kebutuhan khusus dalam pola pengasuhannya, pendidikan, belajar dan lain sebagainya. Nah yang paling utama adalah pada orang tuanya, mereka harus bisa menerima bahwa anaknya berbeda dengan yang lain dan tentunya memiliki perbedaan pula dalam pola asuhnya, pendidikan serta cara belajarnya. Jika memang belum bisa menerima maka dianjurkan untuk konseling dulu pada pakarnya.
Konseling keluarga yang paling utama. Manusiawi jika orang tua perasaannya hancur karena buah hatinya termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Mau tidak mau harus menerima kenyataan itu, karena lebih cepet penerimaan maka lebih cepat pula untuk penanganannya. Pihak keluarga lainnya pun harus melakukan hal yang sama bukan hanya orang tua saja, kakak, adek, orang-orang di sekitarnya. Langkah selanjutnya adalah carilah pakar yang sesuai dengan kebutuhan sang anak. Keluarga juga harus bersikap terbuka dan lebih banyak mencari tau tentang anak berkebutuhan khusus, semisal browsing internet atau bertanya pada yang lebih tau.

Datanglah ke psikolog untuk menindak lanjuti kebutuhan khusus yang lebih baik. Ikutilah saran-saran dari pakar psikolog. Semisal dalam pemilihan sekolah tentunya tidak sembarangan. Pemilihan sekolah yang tepat untuk anak yang berkebutuhan khusus ini dilakukan demi anak agar kemampuannya bisa berkembang secara optimal dan mandiri. Kemudian jangan lupa bahwa anak berkebutuhan khusus ini tidak mampu bersosialisasi dengan baik, tapi biasakan anak untuk bertemu dengan orang lain. Langkah demi langkah yang dilakukan mungkin dirasa melelahkan jika tidak berjalan lancar sesuai yang direncanakan. Tetapi hal ini merupakan cara bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada kita. Lihatlah ke bawah untuk bersyukur dan lihatlah ke atas agar termotivasi. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan di atas kemampuan kita. Jadi, bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus, bantulah mereka untuk menjalani kehidupan yang normal sebagaimana mestinya. Kurang di mata manusia belum tentu kurang juga di mata Allah.

sumber gambar: www.merries.co.id

0 komentar:

Posting Komentar