sumber gambar: cakdan.com
Lagi-lagi teknologi sebagai sarana peningkatan sistem pendidikan.
Pemanfaatan teknologi pada akhirnya akan mewujudkan terciptanya pendidikan yang
memudahkan, menghemat biaya dan waktu. Dengan berbagai kelebihannya teknologi
membawa pendidikan untuk semakin berkembang. Yakni dengan mewujudkan sekolah
digital. Adanya sekolah digital dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran,
dengan cara membantu identifikasi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar seperti menentukan waktu pertemuan tatap muka, serta periode siswa
belajar mandiri. Dapat dikonversikan sesuatu yang menual ke digital, dengan
kerjasama dari semua pihak, misal komunitas guru membuat materi pelajaran
secara digital bisa berupa e-book dan soal-soal evaluasi yang kemudian diupload
ke dalam jaringan sehingga bisa digunakan bersama-sama. Kemudian sekolah yang bersangkutan
memfasilitasi Wi-fi. Dengan demikian, ujian bisa menggunakan tablet, handpone
hingga komputer jinjing bahkan hasil ujian bisa diketahui selepas mengirim
jawaban dan pembuatan soal-soal ujian tidak perlu secara manual lagi.
Masa depan pendidikan sudah terlihat menjanjikan jika hal di atas
benar-benar terwujud. Waktu produktif guru bisa digunakan untuk fokus
pendidikan karakter karena semakin berkembangnya teknologi maka akses ke
hal-hal yang burukpun juga tidak kalah berkembang, terutama pergaulan anak
muda.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil bertekad untuk mewujudkan sekolah
digital. Beliau mengatakan bahwa saat ini sudah ada sekolah digital yang telah
menjadi pionir yaitu SMAN 11 Bandung, yang juga menjadi percontohan sekolah
digital secara nasional bahkan di Asia Tenggara dengan perintisan sekolah
digital dan kelas.
Bagaimana dengan negara luar, kita ambil contoh di Sydney,
(suaramerdeka.com) pelajar di sana diperbolehkan corat-coret meja dan dinding.
Untuk mengasah kreativitas anak, pemerintah New South Wales akan melengkapi
ruang-ruang kelas dengan kursi bantal (beanbags), sementara seluruh meja dan
papan tulis akan diganti dengan teknologi layar sentuh. Teknologi tersebut
sedang diujicobakan oleh Unit Pendidikan Masa Depan dari Departemen Pendidikan
di Taman Teknologi Australia – Australian Technology Park di Redfren, sebelum
nantinya akan didistribusikan ke 1.600 ruang kelas selama dekade mendatang.
Rancangan yang diujicobakan ini mencakup purwa rupa dari ruang
kelas dimana murid dapat menulis di meja dan dinding. Mesin proyektor digital
baru, dilengkapi pena interaktif, juga dipasang di lantai sehingga murid dapat
berkumpul di tengah ruangan. Ruang kelas juga akan dilengkapai Wi-fi dan
sambungan perangkat lunak yang memungkinkan seluruh alat elektronik dalam ruang
kelas tersebut seperti tablet, laptop dapat berinteraksi satu sama lain.
Menteri Pendidikan NSW, Adrian Piccoli mengatakan cara anak-anak didik belajar
terus mengalami evolusi seiring dengan berjalannya waktu.
Sepertinya hanya sebuah mimpi untuk mewujudkan sekolah berbasis
digital, namun tidak untuk kota Bandung. Sebagai contoh perwujudan kota Bandung
telah memulai langkah awal yang baik. Begitu juga di Sydney yang sedang
berupaya unutk merancang masa depan yang luar biasa. Bagaimana dengan sekolah
Anda?
0 komentar:
Posting Komentar