Pada hakikatnya, guru masa kini dan masa lampau itu sama. Sama-sama
mengajar anak didik, sama-sama mengamalkan ilmu pengetahuan dan sama-sama
menjadi orang yang diugugu dan ditiru. Perbedaan dari kedua generasi tersebut adalah
waktu dan keadaan. Guru pada zaman orang tua kita dulu, sumber referensi dan
informasi yang diperoleh guru sangat terbatas sedangkan saat ini hanya
bermodalkan satu buah ponsel saja bisa memperoleh informasi dari semua penjuru
dunia. Nah, semakin pesat perkembangan teknologilah yang membedakan kedua
generasi itu. Lagi-lagi teknologi muncul sebagai faktor pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak pendapat yang mendukung guru dulu atau
masa kini.
1.
Pendukung guru
prasejarah
Pertama, dari segi transportasi yang digunakan oleh guru pada zaman
dulu adalah sepeda onthel atau bahkan berjalan kaki. Berbeda dengan sekarang,
mayoritas guru sudah mengendarai sepeda motor atau beberapa sudah mempunyai
mobil. Itu menandakan bahwa kesejahteraan guru sekarang lebih terjamin daripada
zaman dulu.
Kedua, dari segi aksesibilitas yang diperoleh guru zaman dulu masih
terbatas. Belum mudah mengakses internet, masih minoritas yang memiliki ponsel,
apalagi internet untuk buku, koran, dan majalah saja masih sulit untuk
didapatkan. Guru saat ini sangat dimudahkan dalam mencari informasi, membeli
ponsel dengan mudahnya seperti membeli makanan, mengakses internet sudah banyak
tempat memasang wifi atau dapat membeli paket data. Tinggal guru tersebut akan
lebih semangat dan kreatif dalam berkarya atau malah menyepelekan semua
kemudahan yang ada. Di samping itu, pemerintah juga memberikan fasilitas,
berupa tawaran beasiswa untuk lanjut studi yang lebih tinggi.
Ketiga, dari segi willingness yang dimiliki para guru. Guru dulu
lebih memilih menunda keinginan untuk memiliki kehidupan lebih baik karena
faktor ekonomi ketimbang memaksakan kehendak. Sehingga guru dulu itu nrimo
atau apa adanya. Guru sekarang lebih suka tunjuk jari untuk memenuhi
keinginannya. Tidak peduli apakah kinerjanya sesuai dengan fasilitas yang
diperolehnya, yang penting tunjangan cair, dana mengalir. Jika kita telusuri
banyak guru yang memiliki harta kekayaan yang tidak sepantasnya. Bagaimana
mungkin dia memiliki mobil, rumah bagus, sering travelling dengan biaya
selangit padahal ia hanya seorang guru, lain cerita jika guru tersebut memiliki
usaha lain.
Keempat, dilihat dari segi confusion (kebingungan) guru dulu mungkin tidak akan
mengalami kebingungan yang berarti, sebab kurikulum yang digunakan mantap dan buku
paket yang digunakan juga sesuai. Namun guru sekarang gampang bingung dengan
kurikulum yang selalu berubah tiap tahun dan kandungan materi yang harus dimasukkan
banyak sekali seperti, karakter bangsa, kearifan lokal, entrepreneurship,
kebencanaan, akhlaq mulia, lingkungan hidup dan lain-lain. Seakan-akan semua
harus dimasukkan dan diberikan sehingga kita dapat menyebutnya kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum gado-gado. Semua ada tetapi itu terlalu banyak,
tidak mengena sasaran dan membingungkan para guru maupun para siswa.
2.
Pendukung guru
masa kini
Pertama, dilihat dari cara mengajar yang digunakan guru zaman dulu
terkesan hanya memberikan penjelasan yang hanya bersumber pada guru tersebut.
Sedangkan guru sekarang memberikan pejelasan secara singkat dan sisanya peserta
didik dapat aktif bertanya atau dapat mencari informasi lain, internet,
mengikuti les di luar dan lain sebagainya.
Kedua, dilihat dari cara berinteraksi di luar kelas terkesan ada
jarak antara guru dan murid. Berbeda dengan guru masa kini yang bisa dianggap
seperti teman curhat, teman bermain seperti tidak ada pemisah antara guru dan
murid.
Ketiga, dilihat dari penggunaan teknologi. Alat bantu atau media
yang digunakan guru dulu hanya sebatas kapur dan papan tulis. Untuk guru saat
ini lebih kreatif karena memang semakin pesatnya perkembangan teknologi, mereka
dalam kegiatan belajar mengajar sudah menggunakan media seperti penggunaan
slide presentasi yang kemudian ditampilkan di layar menggunakan LCD.
Dari beberapa perbedaan guru masa kini dengan guru zaman prasejarah
yang telah disebutkan memang sangat menonjol perbedaannya. Karena perubahan itu
bisa menuju lebih baik maupun lebih buruk. Jadi, ketika itu hal yang baik
meskipun sudah jadul tidak ada salahnya tetap digunakan sebagai teladan
untuk saat ini, begitu pula sebaliknya.
(buasirotak.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar